BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahasa
memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi
secara tulisan, dizaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi
ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami
infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai
bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media
penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau
materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut
secara baik dan benar. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang
digunakan di negara Indonesia. Dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar bentuk lisan maupun tulisan, memiliki kaidah atau aturan tersendiri agar
maksud dari informasi yang ingin disampaikan dapat tertuang dengan jelas.
Pada makalah ini, akan
dibahas mengenai penulisan kata dan pengunaan kata
baku bahasa Indonesia yang benar,
penggunaan huruf kapital, serta peenmpatan tanda baca kalimat pada berita
dimedia massa tertulis atau media cetak
yaitu koran.Koran, salah satu media massa tertulis yang digunakan untuk
penyampaian informasi terutama berita dan iklan. Penulisan kata tersebut harus
sesuai dengan kaidah telah ditetapkan.
Sering kali penulisan kata dikoran yang beredar dimasyarakat tidak sesuai
dengan kaidahnya, hal tersebut menyebabkan masyarakat berpikiran bahwa
penulisan kata tersebut telah benar seusuai kaidah dan menyebabkan kekeliruan.
Pada berita yang dimuat dikoran juga seringkali terdapat pemenggalan atau
penempatan tanda baca pada kalimat yang tidak tepat dan akan menimbulkan
kesulitan dalam memahami berita. Oleh karena itu, dalam penggunaan kaidah kata
atau kalimat perlulah menggunakan suatu pedoman seperti KBBI ( Kamus Besar
Bahasa Indonesia) , jurnal - jurnal
serta buku panduan kusus mengenai kaidah atau aturan yang terkait.
Dalam
penggunaan bahasa Indonesia dikehidupan juga harus menyesuaikan dengan
keadaan, seperti
dalam keadaan resmi dan tidak resmi. Sehingga penempatan kata baku tidak
terkesan kaku, meskipun tetap memperhatikan kaidah Bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Pada penulisan berita pengunaan huruf kapital sangat berpengaruh,
jika menuliskan suatu lokasi atau judul suatu acara huruf kapital harus
digunkan juga penempatan harus sesuai agar tidak merubah maksud dan arti yang
berbeda.
1.2 Tujuan
Memperbaiki
kesalahan penulisan kata baku, penggunaan huruf kapital, dan penempatan tanda
baca agar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.3 Rumusan
masalah
1.3.1
Apakah penulisan kata dan penggunaan
kata dalam kalimat langsungsuatu berita dimedia cetak sudah sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang berlaku?
1.3.2
Bagaimana penempatan tanda baca untuk pemenggalan
kalimat pada sebuah berita?
1.3.3
Bagaimana penggunaan huruf kapital dalam
penulisan suatu berita?
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Ejaan
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb)
dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai makna. Ejaan biasanya memiliki
tiga aspek yaitu aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut penggambaran
satuan-satuan morfemis, aspek sintaksis yang
menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca. Ejaan yang Disempurnakan (disingkat EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia
yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini
menggantikan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
Ejaan ini digantikan oleh Ejaan Bahasa Indonesia sejak tahun 2015. Secara umum, hal-hal yang diatur
dalam EYD adalah:
o Penulisan huruf, termasuk huruf
kapital dan huruf miring.
o Penulisan kata termasuk juga kosakata.
o Penulisan tanda baca.
o Penulisan singkatan dan akronim.
o Penulisan angka dan lambang bilangan.
o Penulisan unsur serapan.
2.1.1 Kosakata Bahasa Indonesia
Di dalam ejaan
juga terdapat Kosakata bahasa Indonesia. Kosakata tersebut yang sering salah
dieja adalah kata-kata dalam bahasa Indonesia tidak baku yang sering
rancu, memiliki standar berlainan, dan berubah standar. Dalam kosa kata
terdapat berbagai aturan dalam penulisan kata, meliputi :
§ Kata majemuk
Ditulis terpisah : Jika
diberi imbuhan konfiks awalan atau akhiran (hanya salah satunya),
penulisan imbuhan dirangkai hanya dengan kata yang terdekat, misalnya: bertanda
tangan, berterima kasih, bertanggung jawab, tanda tangani, memberi tahu, dll.
Jika diberi imbuhan konfiks awalan dan akhiran (keduanya), penulisannya
dirangkai, misalnya: memberitahukan, menandatangani, pemberitahuan,
melipatgandakan, kutandatangani, dipertanggungjawabkan, kauhancurleburkan dan
lain lain.
§ Kata majemuk
Bentuk terikat : Selain
itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah salah
satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka
penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk terikat
ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan bentuk turunan
(kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah.
2.1.2
Huruf Kapital
Huruf
kapital atau huruf besar adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus
(lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama
dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan sebagainya,
seperti A, B, C, D, E. Penggunaan huruf kapital harus sesuai dengan pedoman
umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan yaitu :
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam
kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan,
termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang
digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama suatu acara resmi, dan
singkatan nama.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur-unsur nama orang.
2.1.3
Tanda Baca
Tanda
baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan
frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan. Fungsi tanda
petik adalah: Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah
atau bahan tertulis lain. Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila
dipakai dalam kalimat. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal. Salah satu
tanda baca adalah Tanda Koma (,), tanda koma memili berbagai fungsi berdasar penempatan
yaitu sebagai :
o
Tanda koma dipakai di antara
unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
o
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang
didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
o
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimatnya.
o
Tanda koma tidak dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mengiringi induk kalimat.
o
Tanda koma dipakai di belakang
kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk
di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun
begitu, akan tetapi.
2.2 Kalimat Langsung
Kalimat
langsung adalah kalimat
yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain. Kalimat hasil kutipan
pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya. Bagian ujaran atau
ucapan diberi tanda petik (“….” ) dapat berupa kalimat perintah, berita, atau
kalimat tanya. Ujaran
biasanya berupa wicara yang diapit oleh dua kesenyapan. Ujaran selalu berupa lisan, sementara representasi dari ujaran dalam bentuk tertulis.
Ciri- ciri
Kalimat Langsung:
·
Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
·
Intonasi: bagian kutipan bernada lebih
tinggi dari bagian lainnya.
·
Berkemungkinan susunan :
·
pengiring/kutipan
·
kutipan/pengiring
·
kutipan/pengiring/kutipan
·
Huruf pertama pada petikan langsung
ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
·
Bagian kutipan ada yang berupa kalimat
tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
·
Bagian pengiring dan bagian petikan
langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
·
Jika di dalam petikan langsung
menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,)
dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
·
Kalimat langsung yang berupa dialog
berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat
langsung.
·
Dalam penerapan kalimat langsung,
setelah menggunakan kata “kata”, ”ujar”,
“sebut”, “ tanya”, diikuti dengan keterangan nama atau orang yang mengatakan
hal tersebut.
Contoh
kallimat langsung :
o Berikut
beberapa contoh kalimat langsung:
o
” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ tanya
Samid.
o
” Belikan saya mobil baru!“ pinta Tria.
o
” Saya akan datang nanti malam,“ kata
Hamid.
o
Dani berkata,” Coba kamu bantu saya
menyelesaikan tugas ini!”
o
Paman berkata,” Pulanglah kalian
secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.”
o
Ketua kelas berkata,” Terima kasih atas
sambutan kalian kepada kami pada acara kunjungan kami.”
o
Kata Webby,” Saya nanti sore akan ke rumahmu.”
BAB III
METODOLOGI
3.1
Metode
Metode
yang digunakan dalam makalah ini untuk mendapatkan semua data adalah metode
observasi. Metode observasi adalah teknik pengumpulan data
dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung keobjek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Metode
observasi sangat membantu dalam pengumpulan data karena dilakukan secara
langsung dan dari berbagai aspek. Metode observasi juga membantu penulis untuk
mendapatkan kejelasan dan memberikan keyakinan tentang data yang
dikumpulkan. Data yang diperoleh melalui
motode observasi lebih autentik dan efektif.
Pada makalah ini, penulis
menggumpulkan data dari koran Tribun Jateng dengan judul berita “Ajang Seleksi
Para Juara”. Data yang dikumpulkan mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar yaitu mengenai penggunaan ejaan dan kata baku pada sebuah
berita.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tabel Analsis
No
|
Data
|
Klarifikasi
aspek
|
Paragraf
|
1
|
“... presiden
menekan bel di depannya yang menandakan pesta olahraga antar provinsi
se- Indonesia tersebut secara resmi dimulai.”
|
“... presiden
menekan bel di depan yang menandakan pesta olahraga antarprovinsi
se-Indonesia tersebut secara resmi dimulai.”
|
2
|
2
|
“Para atlet
terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antar negara
yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, Sea Games 2017 dan
Asian Games 2018 mendatang.”
|
“Para atlet
terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antarnegara
yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, SEA Games 2017 dan Asian
Games 2018 mendatang.”
|
3
|
3
|
“Para atlet
terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antar negara
yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, Sea Games 2017 dan
Asian Games 2018 mendatang.”
|
“Para atlet
terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antarnegara yang
akan berangsung dalam waktu dekat yakni, SEA Games 2017 dan Asian
Games 2018 mendatang.”
|
3
|
4
|
“... menjadi
andalan kita dalam menghadapi Sea games dan Asian games,katanya.”
|
“... menjadi
andalan kita dalam menghadapi SEA Games dan Asian Games, kata
Joko Widodo.”
|
4
|
5
|
“... menjadi
andalan kita dalam menghadapi Sea games dan Asian games,katanya.”
|
menjadi
andalan kita dalam menghadapi SEA Games dan Asian Games, kata Joko Widodo.”
|
4
|
6
|
“... sehingga
banyak bibit akan kita dapatkan.paparnya.”
|
“... sehingga
banyak bibit akan kita dapatkan.papar Jokowi.”
|
5
|
7
|
“Selain itu menurutnya
dengan menggalakan...”
|
“Selain itu menurut
Jokowi dengan menggalakan...”
|
6
|
8
|
“Karena,
katanya, Pon akan menjadi bagian meningkatkan prestasi para atlet tanah
air.”
|
“Karena kata Aher, Pon akan menjadi bagian
meningkatkan prestasi para atlet tanah air.”
|
7
|
9
|
“Momentum
kejayaan olahraga tanah air bukan hanya dinilainya dari prestasi yang
meningkat.”
|
“Momentum
kejayaan olahraga tanah air bukan hanya dinilai aher dari prestasi
yang meningkat.”
|
8
|
4.2 Pembahasan Analisis
1.
“... presiden
menekan bel di depannya yang menandakan pesta olahraga antar provinsi se
Indonesia tersebut secara resmi dimulai.”
Penulisan yang benar pada kata “antar provinsi”
yaitu antarprovinsi.
2.
“Para atlet
terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antar negara
yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, Sea Games 2017 dan Asian Games
2018 mendatang.”
Penulisan
yang benar pada kata “antar negara” yaitu antar negara.
Ø Pada
nomor satu dan dua menunjukkan mengenai kesalahan penggunaan kata “antar-“.
Kata "antar-" adalah salah satu contoh kata bentuk terikat yang jika
digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti
dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila
digabungkan dengan bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus
dipisah.
3.
“Para atlet
terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antar negara yang akan berangsung dalam waktu dekat
yakni, Sea Games 2017 dan Asian
Games 2018 mendatang.”
Pembetulan dari kata “Sea Games” adalah SEA Games.
4.
“... menjadi
andalan kita dalam menghadapi Sea games dan Asian games,katanya.”
Pembetulan
dari kata “ Asian games” adalah Asian Games.
Ø Pada nomor tiga dan empat terdapat kesalahan
penulisan menggunakan huruf kapital. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama atau singkatan sebuah nama lembaga, nama acara resmi maupun tidak
resmi, nama negara, dan masih banyak lagi. Pada penulisan SEA
Games dan Asian Games harus ditulis kapital sesuai dengan ketetapan penulisan
tersebut. SEA Games merupakan singkatan atau akronim dari outheast Asian Games dan Asian Games
merupakan nama dari sebuah acara resmi yang diselenggarakan di kawasan Asia
sehingga ditulis kapital.
5. “... menjadi andalan kita dalam menghadapi Sea games
dan Asian games,katanya.”
Kata
“ katanya” diubah menjadi “kata Joko Widodo” karena yang menyampaikan perkataan
tersebut adalah Joko Widodo.
6. “... sehingga banyak bibit akan kita dapatkan.paparnya.”
Pada
kata “paparnya” diubah menjadi “papar Jokowi” karena pada keterangan sebelumnya
yang menyampaikan perkataan tersebut dalam berita dan masih dalam satu paragraf
adalah Jokowi.
7. “Selain itu menurutnya dengan menggalakan...”
Pada
kata “menurutnya
“ diubah menjadi “menurut Jokowi“ karena pada keterangan sebelumnya yang
menyampaikan perkataan tersebut adalah
Jokowi.
8. “Karena, katanya, Pon akan menjadi bagian
meningkatkan prestasi para atlet tanah air.”
Pada
kata “katanya” diubah menjadi
“ kata Aher” karena pada keterangan sebelumnya yang
menyampaikan perkataan tersebut adalah
Aher. Pada kalimat tersebut juga terdapat penempatan tanda baca untuk
pemenggalan kalimat yang tidak sesuai sehingga diubah menjadi “Karena kata
Aher, Pon akan menjadi...”.
9. “Momentum kejayaan olahraga tanah air bukan hanya dinilainya
dari prestasi yang meningkat.”
Pada
kata “dinilainya” diubah
menjadi “dinilai Aher” karena pada keterangan sebelumnya yang
menyampaikan perkataan tersebut adalah
Aher dan kalimat tersebut termasuk
kedalam kalimat langsung.
Ø Pada
nomor lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan terdapat kesalahan dalam
penggunaan kata“-nya” yang merupakan kalimat langsung. Pada kalimat langsung
setelah menggunakan kata “kata”, “ujar”, “menurut”, “papar”, dan “dinilai” ,
menerangkan orang yang menyampaikan kata tersebut sehingga setelah kata
tersebut diikuti nama orang yang megucapkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penulisan
ejaan mengenai kata bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar
maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk
terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan bentuk
turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah. Pada penulisan
kalimat langsung, setelah pengujaran diikuti keterangan orang yang berkaitan
atau yang mengatakan kata tersebut. Untuk penggunaan huruf kapital, huruf
kapital digunakan di awal kalimat dan
akronim nama suatu acara yang telah ditetapkan aturan penulisannya.
5.2 Kritik
dan saran
Banyak
kesalahan penulisan dan penempatan tanda baca yang terdapat dalam berita
tersebut. Sebaiknya penulis berita dalam menulis berita lebih memperhatikan
kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar sesuai
penulisannnya. Seharusnya penulis
menggunakan pedoman dalam penulisan berita yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berita akan lebih
mempermudah tersampainya informasi atau berita yang ingin disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Isgandhi Roysan.2013.Bahasa Indonesia Terapan.Semarang:Polines.
Mufid,Ahmad.2015.Pedoman Kata Baku Dan Tidak Baku.Yogyakarta:Buku Pintar.
Ismail Taufik.19 September 2016.Ajang Seleksi Para Juara.Semarang:Tribun
Jateng.
LAMPIRAN