Minggu, 30 Desember 2018

makalah penggunaan bahasa indonesia yang baik


BAB I
PENDAHULUAN



1.1              Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, dizaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan di negara Indonesia. Dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar bentuk lisan maupun tulisan, memiliki kaidah atau aturan tersendiri agar maksud dari informasi yang ingin disampaikan dapat tertuang dengan jelas.
Pada makalah ini, akan dibahas mengenai penulisan kata dan pengunaan kata
baku bahasa Indonesia yang benar, penggunaan huruf kapital, serta peenmpatan tanda baca kalimat pada berita dimedia massa tertulis atau media cetak  yaitu koran.Koran, salah satu media massa tertulis yang digunakan untuk penyampaian informasi terutama berita dan iklan. Penulisan kata tersebut harus sesuai dengan kaidah  telah ditetapkan. Sering kali penulisan kata dikoran yang beredar dimasyarakat tidak sesuai dengan kaidahnya, hal tersebut menyebabkan masyarakat berpikiran bahwa penulisan kata tersebut telah benar seusuai kaidah dan menyebabkan kekeliruan. Pada berita yang dimuat dikoran juga seringkali terdapat pemenggalan atau penempatan tanda baca pada kalimat yang tidak tepat dan akan menimbulkan kesulitan dalam memahami berita. Oleh karena itu, dalam penggunaan kaidah kata atau kalimat perlulah menggunakan suatu pedoman seperti KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) , jurnal -  jurnal serta buku panduan kusus mengenai kaidah atau aturan yang terkait.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia dikehidupan juga harus menyesuaikan dengan
keadaan, seperti dalam keadaan resmi dan tidak resmi. Sehingga penempatan kata baku tidak terkesan kaku, meskipun tetap memperhatikan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada penulisan berita pengunaan huruf kapital sangat berpengaruh, jika menuliskan suatu lokasi atau judul suatu acara huruf kapital harus digunkan juga penempatan harus sesuai agar tidak merubah maksud dan arti yang berbeda.
1.2  Tujuan
Memperbaiki kesalahan penulisan kata baku, penggunaan huruf kapital, dan penempatan tanda baca agar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.3  Rumusan masalah
1.3.1        Apakah penulisan kata dan penggunaan kata dalam kalimat langsungsuatu berita dimedia cetak sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku?
1.3.2        Bagaimana penempatan tanda baca untuk pemenggalan kalimat pada sebuah berita?
1.3.3        Bagaimana penggunaan huruf kapital dalam penulisan suatu berita?









BAB II
LANDASAN TEORI



2.1  Ejaan
            Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai makna. Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis, aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca. Ejaan yang Disempurnakan (disingkat EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini menggantikan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan ini digantikan oleh Ejaan Bahasa Indonesia sejak tahun 2015. Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah:
o   Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
o   Penulisan kata termasuk juga kosakata.
o   Penulisan tanda baca.
o   Penulisan singkatan dan akronim.
o   Penulisan angka dan lambang bilangan.
o   Penulisan unsur serapan.
2.1.1  Kosakata Bahasa Indonesia
                   Di dalam ejaan juga terdapat Kosakata bahasa Indonesia. Kosakata tersebut yang sering salah dieja adalah kata-kata dalam bahasa Indonesia tidak baku yang sering rancu, memiliki standar berlainan, dan berubah standar. Dalam kosa kata terdapat berbagai aturan dalam penulisan kata, meliputi :  
§  Kata majemuk Ditulis terpisah : Jika diberi imbuhan konfiks awalan atau akhiran (hanya salah satunya), penulisan imbuhan dirangkai hanya dengan kata yang terdekat, misalnya: bertanda tangan, berterima kasih, bertanggung jawab, tanda tangani, memberi tahu, dll. Jika diberi imbuhan konfiks awalan dan akhiran (keduanya), penulisannya dirangkai, misalnya: memberitahukan, menandatangani, pemberitahuan, melipatgandakan, kutandatangani, dipertanggungjawabkan, kauhancurleburkan dan lain lain.
§  Kata majemuk Bentuk terikat : Selain itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah salah satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah.
2.1.2         Huruf Kapital
          Huruf kapital atau huruf besar adalah  huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan sebagainya, seperti A, B, C, D, E. Penggunaan huruf kapital harus sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan yaitu :
*      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. 
*      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
*      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
*      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama suatu acara resmi, dan singkatan nama.
*      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

2.1.3      Tanda Baca
                  Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Fungsi tanda petik adalah: Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain. Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal. Salah satu tanda baca adalah Tanda Koma (,), tanda koma memili berbagai fungsi berdasar penempatan yaitu sebagai :
o   Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
o   Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
o   Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
o   Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
o   Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.

2.2      Kalimat Langsung
                   Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain. Kalimat hasil kutipan pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya. Bagian ujaran atau ucapan diberi tanda petik (“….” ) dapat berupa kalimat perintah, berita, atau kalimat tanya. Ujaran biasanya berupa wicara yang diapit oleh dua kesenyapan. Ujaran selalu berupa lisan, sementara representasi dari ujaran dalam bentuk tertulis.
   Ciri- ciri Kalimat Langsung:
·         Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
·         Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
·         Berkemungkinan susunan :
·         pengiring/kutipan
·         kutipan/pengiring
·         kutipan/pengiring/kutipan
·         Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
·         Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
·         Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
·         Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
·         Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
·         Dalam penerapan kalimat langsung, setelah menggunakan kata “kata”,  ”ujar”, “sebut”, “ tanya”, diikuti dengan keterangan nama atau orang yang mengatakan hal tersebut.
 Contoh kallimat langsung :
o   Berikut beberapa contoh kalimat langsung:
o   ” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ tanya Samid.
o   ” Belikan saya mobil baru!“ pinta Tria.
o   ” Saya akan datang nanti malam,“ kata Hamid.
o   Dani berkata,” Coba kamu bantu saya menyelesaikan tugas ini!”
o   Paman berkata,” Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.”
o   Ketua kelas berkata,” Terima kasih atas sambutan kalian kepada kami pada acara kunjungan kami.”
o   Kata Webby,” Saya nanti sore akan ke rumahmu.”

BAB III
METODOLOGI



3.1 Metode
                    Metode yang digunakan dalam makalah ini untuk mendapatkan semua data adalah metode observasi. Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung keobjek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Metode observasi sangat membantu dalam pengumpulan data karena dilakukan secara langsung dan dari berbagai aspek. Metode observasi juga membantu penulis untuk mendapatkan kejelasan dan memberikan keyakinan tentang data yang dikumpulkan.  Data yang diperoleh melalui motode observasi lebih autentik dan efektif.
                    Pada makalah ini, penulis menggumpulkan data dari koran Tribun Jateng dengan judul berita “Ajang Seleksi Para Juara”. Data yang dikumpulkan mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu mengenai penggunaan ejaan dan kata baku pada sebuah berita.







BAB IV
PEMBAHASAN



4.1  Tabel Analsis
No
Data
Klarifikasi aspek
Paragraf
1
“... presiden menekan bel di depannya yang menandakan pesta olahraga antar provinsi se- Indonesia tersebut secara resmi dimulai.”
“... presiden menekan bel di depan yang menandakan pesta olahraga antarprovinsi se-Indonesia tersebut secara resmi dimulai.”
2
2
“Para atlet terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antar negara yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, Sea Games 2017 dan Asian  Games 2018 mendatang.”
“Para atlet terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antarnegara yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 mendatang.”
3
3
“Para atlet terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antar negara yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, Sea Games 2017 dan Asian  Games 2018 mendatang.”
“Para atlet terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antarnegara yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 mendatang.”
3
4
“... menjadi andalan kita dalam menghadapi Sea games dan Asian games,katanya.”
“... menjadi andalan kita dalam menghadapi SEA Games dan Asian Games, kata Joko Widodo.”
4
5
“... menjadi andalan kita dalam menghadapi Sea games dan Asian games,katanya.”
menjadi andalan kita dalam menghadapi SEA Games dan Asian Games, kata Joko Widodo.”
4
6
“... sehingga banyak bibit akan kita dapatkan.paparnya.”
“... sehingga banyak bibit akan kita dapatkan.papar Jokowi.”
5
7
“Selain itu menurutnya dengan menggalakan...”
“Selain itu menurut Jokowi dengan menggalakan...”
6
8
Karena, katanya, Pon akan menjadi bagian meningkatkan prestasi para atlet tanah air.”
Karena  kata Aher, Pon akan menjadi bagian meningkatkan prestasi para atlet tanah air.”
7
9
“Momentum kejayaan olahraga tanah air bukan hanya dinilainya dari prestasi yang meningkat.”
“Momentum kejayaan olahraga tanah air bukan hanya dinilai aher dari prestasi yang meningkat.”
8

4.2  Pembahasan Analisis
1.      “... presiden menekan bel di depannya yang menandakan pesta olahraga antar provinsi se Indonesia tersebut secara resmi dimulai.”
Penulisan yang benar pada kata “antar provinsi” yaitu antarprovinsi.
2.      “Para atlet terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antar negara yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, Sea Games 2017 dan Asian Games 2018 mendatang.”
 Penulisan yang benar pada kata “antar negara” yaitu antar negara.
Ø  Pada nomor satu dan dua menunjukkan mengenai kesalahan penggunaan kata “antar-“. Kata "antar-" adalah salah satu contoh kata bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah.
3.      “Para atlet terbaik akan menjadi pasukan indonesia dalam ajang olahhraga antar  negara yang akan berangsung dalam waktu dekat yakni, Sea Games 2017 dan Asian  Games 2018 mendatang.”
Pembetulan dari kata “Sea Games” adalah SEA Games.
4.      “... menjadi andalan kita dalam menghadapi Sea games dan Asian games,katanya.”
Pembetulan dari kata “ Asian games” adalah Asian Games.
Ø  Pada nomor tiga dan empat terdapat kesalahan penulisan menggunakan huruf kapital. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama atau singkatan sebuah nama lembaga, nama acara resmi maupun tidak resmi, nama negara, dan masih banyak lagi. Pada penulisan SEA Games dan Asian Games harus ditulis kapital sesuai dengan ketetapan penulisan tersebut. SEA Games merupakan singkatan atau akronim dari outheast Asian Games dan Asian Games merupakan nama dari sebuah acara resmi yang diselenggarakan di kawasan Asia sehingga ditulis kapital.
5.      “... menjadi andalan kita dalam menghadapi Sea games dan Asian games,katanya.”
Kata “ katanya” diubah menjadi “kata Joko Widodo” karena yang menyampaikan perkataan tersebut adalah Joko Widodo.
6.      “... sehingga banyak bibit akan kita dapatkan.paparnya.”
Pada kata “paparnya” diubah menjadi “papar Jokowi” karena pada keterangan sebelumnya yang menyampaikan perkataan tersebut dalam berita dan masih dalam satu paragraf adalah Jokowi.
7.      “Selain itu menurutnya dengan menggalakan...”
Pada kata “menurutnya “ diubah menjadi “menurut Jokowi“ karena pada keterangan sebelumnya yang menyampaikan perkataan tersebut  adalah Jokowi.
8.      Karena, katanya, Pon akan menjadi bagian meningkatkan prestasi para atlet tanah air.”
Pada kata “katanya” diubah menjadi “ kata Aher” karena pada keterangan sebelumnya yang menyampaikan perkataan tersebut  adalah Aher. Pada kalimat tersebut juga terdapat penempatan tanda baca untuk pemenggalan kalimat yang tidak sesuai sehingga diubah menjadi “Karena  kata Aher, Pon akan menjadi...”.
9.      “Momentum kejayaan olahraga tanah air bukan hanya dinilainya dari prestasi yang meningkat.”
Pada kata “dinilainya” diubah menjadi “dinilai Aher” karena pada keterangan sebelumnya yang menyampaikan perkataan tersebut  adalah Aher dan kalimat  tersebut termasuk kedalam kalimat langsung.
Ø  Pada nomor lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan terdapat kesalahan dalam penggunaan kata“-nya” yang merupakan kalimat langsung. Pada kalimat langsung setelah menggunakan kata “kata”, “ujar”, “menurut”, “papar”, dan “dinilai” , menerangkan orang yang menyampaikan kata tersebut sehingga setelah kata tersebut diikuti nama orang yang megucapkan.













BAB V
PENUTUP



5.1  Simpulan
Penulisan ejaan mengenai kata bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah. Pada penulisan kalimat langsung, setelah pengujaran diikuti keterangan orang yang berkaitan atau yang mengatakan kata tersebut. Untuk penggunaan huruf kapital, huruf kapital digunakan di awal kalimat dan  akronim nama suatu acara yang telah ditetapkan aturan penulisannya.

5.2  Kritik dan saran
Banyak kesalahan penulisan dan penempatan tanda baca yang terdapat dalam berita tersebut. Sebaiknya penulis berita dalam menulis berita lebih memperhatikan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar sesuai penulisannnya.  Seharusnya penulis menggunakan pedoman dalam penulisan berita yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berita akan lebih mempermudah tersampainya informasi atau berita yang ingin disampaikan.








DAFTAR PUSTAKA




Isgandhi Roysan.2013.Bahasa Indonesia Terapan.Semarang:Polines.
Mufid,Ahmad.2015.Pedoman Kata Baku Dan Tidak Baku.Yogyakarta:Buku Pintar.
Ismail Taufik.19 September 2016.Ajang Seleksi Para Juara.Semarang:Tribun Jateng.
12 Desember 2016.20:23 WIB.https://id.wikipedia.org/wiki/Pronomina.














LAMPIRAN