Minggu, 30 Desember 2018

makalah jaringan VSAT



ABSTRAK



Sistem komunikasi VSAT dalam kehidupan jaman sekarang ini sangat berkembang pesat diantaranya dalam dunia telekomunikasi, karena di zaman yang sangat cept berkembangannya ini membutuhkan komunikasi cepat dan lancar. Teknologi VSAT merupakan teknologi telekomunikasi yang memanfaatkan satelit. VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah teknologi sistem komunikasi satelit yang mempunyai stasiun bumi dengan antena relatif kecil (0,6 – 2,4) meter, mudah dipindahkan, dan mudah diinstalasi. Sistem komunikasi VSAT dalam kehidupan zaman sekarang ini sangat berkembang pesat diantaranya dalam dunia telekomunikasi terutama dunia pendidikan, usaha, perbankan yang membutuhkan komunikasi cepat dan lancar dan tidak terhalang permasalahan jarak, dalam komunikasi VSAT bukan sesuatu hal yang baru lagi, namum sistem komunikasi VSAT masih belum maksimal dikarenakan faktor frekuensi antar terminal antena ke stasiun VSAT dikarenakan faktor cuaca atau pun kondisi perubahan frekuensi.  Sebuah penyediaan layanan internet (Internet Service Provider) tentu ingin memberikan layanan kepada pelanggan agar mendapatkan pelayanan dengan cepat, tangguh, efisien serta biaya yang terjangkau. Saat ini VSAT sudah mulai digunakan sebagai terobosan baru untuk memecahkan masalah kekurangan bandwidth pada local loop. Namum sistem komunikasi VSAT masih belum maksimal dikarenakan faktor frekuensi antar terminal antena ke stasiun VSAT dikarenakan faktor cuaca atau pun kondisi perbuahan frekuensi.






BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

Kebutuhan akan komunikasi semakin meningkat, informasi yang dikirimkan sangat beragam dan tidak hanya suara melainkan berbentuk data, suara dan gambar bergerak (video). Selai  itu kebutuhan komunikasi oline dan real tme saat ini seolah – olah  sudah sangat dominan dikalngan masyarakat luas, tidak hanya di rasakan di perkotaan saja bahkan di daerah terpencil sekalipun komunikasi seolah olah sudah menjadi kenutuhan yang mutlak. Dengan melihat kondisi geografis Indonesia yang bebentuk kepulauan dimana antar pulau terpisahkan oleh lautan, maka diperlukan media komunikasi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu teknologi satelut bisa dijadikan solusi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi tersebut.
 Di Indonesia, penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi satelit VSAT merupakan pilihan tepat, karena pulau - pulau  sulit dijangkau oleh teknologi komunikasi microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel tidak efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Di samping itu, keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis. 
VSAT merupakan terminal satelit dengan diameter antena yang kecil. Pemakaian teknologi VSAT tersebut sekarang sudah berkembang pesat dikalangan perusahaan – perusahaan atau industri – industri khususnya untuk komunikasi telepon (voice) , data , gambar (video).
Komunikasi akan berjalan dengan baik jika ditunjang oleh infrastruktur yang baik dan juga ditunjang oleh pengoperasian infrastruktur tersebut secara maksimal , efisien dan efektif. Begitu juga pada teknologi VSAT , perangkat – perangkat VSAT tersebut harus dioperasikan semaksimal mungkin sehingga menghasilkan komunikasi yang baik.

1.2  Rumusan Masalah
·       Apa yang itu jaringan VSAT?
·       Apa saja Perangkat yang digunakam umtuk jaringan VSAT?
·       Bagaimana Konfigurasi jaringan VSAT?
·       Bagaimana Prinsip kerja jaringan VSAT?
·       Apa saja keunggulan dan kelemahan jaringan VSAT?
1.3  Tujuan
·       Mengetahui pengertian jaringan VSAT.
·       Mengetahui perangkat perangkat yang digunakan dalam Jaringan VSAT.
·       Mengetahui Konfigurasi jaringan VSAT.
·       Mengetahui prinsip kerja jaringan VSAT .
·       Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari jaringan VSAT.



BAB II
ISI



2.1  Pengertian Jaringan VSAT
Very Small Aperture Terminal  (VSAT) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter antara 0,9 - 3,8 meter, yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit. VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi  dengan diameter yang sangat kecil.
Pada umumnya VSAT diletakan langsung di site pengguna. Seorang end user VSAT memerlukan perangkat untuk menghubungkan komputernya dengan antena luar yang mempunyai transceiver. Transceiver menerima atau mengirim sinyal ke transponder satelit di angkasa. Satelit menerima sinyal dari bumi, menguatkan dan mengirimkan kembali sinyal ke bumi.


Gambar 2.1 Topologi Jaringan VSAT

Teknologi VSAT pertama kali dikenal di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an. VSAT masuk pertama kali ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM (Automated Teller Machine).
Keseluruhan jaringan VSAT ini dimonitor dan dikendalikan oleh suatu Network Management System (NMS) yang berlokasi di Hub Network Operations Center (NOC). Sampai saat ini VSAT telah digunakan di lebih dari 120 negara dengan lebih dari 500.000 terminal terpasang. Solusi komunikasi hemat biaya yang ditawarkan VSAT menjadi pilihan berbagai sektor industri yang seringkali menghadapi kenyataan bahwa adopsi teknologi akan diikuti dengan kebutuhan biaya yang lebih tinggi.
Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
Teknologi VSAT merupakan solusi dengan cost efektif untuk hubungan jaringan komunikasi independen dengan jumlah besar dengan site-site yang tersebar. VSAT menawarkan value added service berbasis satelit seperti: Internet, data, LAN, voice/fax dan dapat menyediakan jaringan komunikasi private/public serta layanan multimedia. 
2.2  Perangkat Jaringan VSAT
·         Outdoor Unit (ODU)
ODU adalah sebuah transceiver yang diletakkan ditempat terbuka sehingga dapat secara langsung menerima sinyal dari satelit. ODU terdiri atas antena dan RadioFrequency Transmitter (RFT) yang terdiri dari Low Noise Amplifier (LNA), Solid Stated Power Amplifier (SSPA), Up/Down Converter.



                                                            Gambar 2.2 reflector dann SSPA
·         Antena
Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antena berbentuk parabola dengan jenis antena offset. Fungsi antena pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :
 Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
 Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.


Gambar  2.3 Antenna VSAT
Bagian antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran diameter piringan antena atau dish VSAT berkisar antara 1,8 meter sampai 3,8 meter. Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antena untuk menguatkan sinyal.\

·         Low Noise Amplifiers (LNA)
LNA berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar. Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut :
 Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang lintasannya.
 Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.
Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan /gain yang cukup tinggi (Gain LNA = 50 dB). LNA harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai dengan 4,2 GHz (bandwidthnya 500 MHz).
·         Solid State Power Amplifier (SSPA)
SSPA berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar (transmite side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Gega Hertz. Tujuan penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication Equipment (GCE) pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP) yang dikehendaki ke satelit.
·         Up / Down Converter
Up Converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link (5,925 – 6,425 GHz). Sedangkan down converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7MHz – 4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency (IF) dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.
·         Indoor Unit (IDU)
Modem VSAT merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi ke dalam sinyal IF pembawa yang dihasilkan oleh synthesizer. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52 MHz sampai 88 MHz dengan frekuensi center 70 MHz. Sedangkan demodulasi adalah proses memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal IF dan meneruskannya ke perangkat terestrial yang ada.
2.3  Konfigurasi Jaringan VSAT
Satelit dapat mendukung satu-arah-arah atau menghubungkan dua antara dua stasiun bumi (masing-masing disebut transmisi simpleks dan transmisi dupleks). Kebutuhan komunikasi yang lebih kompleks juga dapat lebih diatasi dengan  topologi jaringan yang digunakan. Dalam jaringan v-sat ada beberapa konfigurasi yang digunakan yaitu  Point to Point, Point to Multi Point, Mesh Konfigurasi dan Star Konfigurasi.
  • V-SAT TDMA
Vsat TDMA ( Time Division Multiple Acces) dalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran, teknologi TDMA memiliki konfigurasi star dimana ada sebuah HUB Station sebagai pengendali jaringan, keunggulan dari jaringan ini adalah biaya access yang murah dibandingkan teknologi SCPC karena tidak memerlukan antena yang besar pada remote, sedangkan kekurangannya adalah teknologi ini menggunakan sistem bandwidth sharing sehingga dapat mengurangi kehandalan penyampaian informasi. Contoh pengguna teknologi ini adalah perbankan, pemerintah, perusahaan pembiayaan, kantor pos dan lain-lain. Jaringan VSAT yang paling banyak digunakan adalah jaringan bintang . Secara umum untuk berbagai sistim satelit, jaringan bintang merupakan jaringan yang paling feksibel dan sederhana. Model ini terdiri dari sejumlah  stasiun remote yang dihubungkan dengan stasiun hub melalui inbounk link ( dari stasiun remote ke hub ) dan outbound link ( dari hub ke stasiun remote ).
           



Gambar 2.4 : Konfigurasi Jaringan TDMA 
  • Point to Point
Point to Point pada jaringan v-sat menggunakan teknologi SCPC ( Single Channel Per Carrier), keunggulan dari teknologi ini adalah kesetabilan akses karena dedicated bandwidth, sedangkan kekurangannya adalah biaya sewa acces yang mahal dan memerlukan antena remote yang besar. biasa digunakan sebagai backbone pada komunikasi antar kantor pusat dan pabrik atau kantor cabang besar, Contoh penggunaan konfigurasi ini adalah backbone pada jaringan selular, perusahaan minyak, pertambangan dan lain lain.



Gambar 2.5 : Konfigurasi Jaringan Point to Point
  • Point to Multipoint
Point to multi point  menggunakan teknologi TDM/TDMA ataupun SCPC dan biasanya memiliki konfigurasi berbentuk mesh dan star. Teknologi ini memungkinkan komunikasi antara satu titik dengan titik lainnya. Contoh pengguna teknologi ini adalah perbankan, pemerintah, perusahaan pembiayaan, kantor pos dan lain-lain.


Gambar 2.6 : Konfigurasi Jaringan Point to Multipoint
  • SCPC Plus atau Bandwidth Sharing
Teknologi ini adalah pengembangan dari teknologi point to multipoint dan TDMA dimana jaringan SCPC dipakai sebagai bandwidth sharing, keunggulannya adalah dapat memaksimalkan penggunaan bandwidth. Contoh pengguna teknologi ini adalah perusahaan minyak, kelapa sawit, dll





 Gambar 2.7 : Konfigurasi Jaringan SCPC Plus
2.4  Prinsip Kerja Jaringan VSAT

-        Proses Transmisi Sinyal Satelit
1.    Data yang akan ditransmisikan dari perangkat remote/user, terlebih dahulu memasuki modem. ini bertujuan untuk mentranslasikan gelombang frekuensi informasi ke dalam gelombang lain pada frekuensi yang lebih tinggi untuk dibawa ke media transmisi.
2.    Setelah data tersebut dimodulasi, selanjutnya akan memasuki perangkat yang disebut RFT ( RF Transceiver) atau driver. Dalam RFT ini terdapat Up dan Down Converter. Up Converter ini berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari frekwensi menengah IF (Intermediate Frequency) menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency). Down converter adalah kebalikan dari up converter.
3.    Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid State Power Amplifier) yang berfungsi sama dengan HPA yaitu untuk memperkuat sinyal RF agar dapat diterima oleh satelit.
4.    Sinyal masuk ke dalam feedhorn, sinyal dari feedhorn dipantulkan ke satelit dengan antena.

-        Proses Receive Sinyal Satelit
1.     Antena menerima sinyal dari satelit, sinyal yang diterima antena kemudian dipantulkan ke feedhorn.
2.    Dari Feedhorn, sinyal diteruskan memasuki LNA (Low Noise Amplifier).
3.    Dari LNA sinyal diteruskan memasuki Down Converter yang berfungsi untuk mentranslasikan sinyal RF menjadi sinyal IF.
4.    Setelah memasuki Down Converter, maka sinyal IF memasuki perangkat modem untuk melakukan proses demodulasi.
5.    Informasi yang sudah terpisah dari sinyal carrier kemudian diteruskan ke perangkat user seperti Router , Multiplexer, dan sebagainya.
Teknologi VSAT memanfaatkan sistem satelit komunikasi geostasioner. Di Indonesia menggunakan satelit Palapa yang bekerja pada pita frekuensi C yaitu 3,7- 4,2 GHz untuk frekuensi downlink dan 5,925 GHz untuk frekuensi uplink . Satelit tersebut memiliki 24 transponder, 12 transponder berpolarisasi vertikal, dan 12 transponder 36 MHz.  Frekuensi Kerja Jaringan VSAT. Sistem VSAT bekerja dengan adanya satelit dan stasiun bumi. Satelit yang digunakan oleh VSAT adalah satelit geostasioner. Satelit ini selalu berada di tempat yang sama, sejalan dengan putaran bumi pada sumbunya. VSAT menggunakan komunikasi radio frekuensi (RF) dua arah yang disebut uplink dan downlink. RF yang dipancarkan oleh stasiun VSAT ke satelit disebut uplink, dan sebaliknya RF yang dipancarkan oleh satelit ke stasiun VSAT disebut Downlink.  
Secara sederhana, sebuah stasiun bumi menerima dan mengirimkan data ke satelit komunikasi, berbeda dengan antena parabola yang digunakan hanya untuk menerima siaran televisi via satelit. Selanjutnya, data tersebut dikirimkan ke sebuah stasiun bumi lainnya. Tipe komunikasi seperti ini dikenal dengan nama point-to-point. Tapi sebuah stasiun bumi juga dapat mengirimkan data satelit untuk diteruskan ke beberapa stasiun bumi lainnya sekaligus. Tipe komunikasi seperti ini dikenal dengan point-to-multipoint.

2.5  Keunggulan Dan Kelemahan Jaringan VSAT
a.    Kelebihan jaringan VSAT
Teknologi VSAT memiliki beberapa kelebihan di antaranya :
1.      Tidak mengalami penurunan kecepatan bila jalur sibuk dan rute komplek
2.      Mengurangi waktu tunda  pada saat transsmisi berlangsung
3.         Secara umum komunikasi antara satelit  dengan VAT tidak pernah  mengalami kegagalan
4.      Dapat menjangkau daerah luas (nasional, regional dan internasional).
5.      VSAT sangat cocok digunakan di tempat – tempat terpencil, khususnya  yang masih belum tersedia saluran  telepon. Ini dikarenakan teknologi VSAT tidak memiliki  batas wilayah kabel, namun lebih berupa topografi alam agar bias berhubungan dengan satelit.

b.    Kekurangan jaringan VSAT
Disamping kelebihannya, VSAT juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
1.    Biaya investasi perangkat keras  dari VSAT masih sangat mahal
2.    Delay inherent. Cara kerja VSAT pada dasarnya  dilakukan melalui dua kali pencaran, dari VSAT ke hub station dan dari HUB station ke VSAT yang dituju untuksatu kali pancaran dibutuhkan  waktu 0,5 detik. Dengan demikian, komunikasi lewat jaringan VSAT ada delay inherent sebesar 0.5 detik. Oleh karena itu jika VSAT di gunakan  untuk komunikasi suara akan terasa kelambatannya  dan memungkinkan terjadinya tabrakan.
3.    Memakan tempat terutama untuk piringannya.
4.    Performasi teknologi VSAT terpengaruh pada beberapa hal. Seperti cuaca, gelombang liar, hujan meteor, dan sonoutage 
Dengan teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau di Indonesia akan menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah, karena tidak terhalangi lautan maupun topografi bumi. Murah, karena jauh atau dekat biayanya sama. Pemanfaatan untuk Internet dan ISDN (Integrated Services Digital Network) juga akan menjadi lebih optimal dan murah. Kelebihan VSAT dibandingkan saluran kabel, selain lebih murah biayanya, juga andal, dengan bandwidth lebar dan sistem transmisi paket data. VSAT juga berfungsi sebagai substitusi atau pengganti line telepon dan gelombang mikro (microwave). Kemampuan VSAT dalam transfer data, suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang lebar. Dengan memanfaatkan teknik kompresi yang baik, gambar dan suara semakin mudah ditransfer dengan biaya murah.
Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah telekomunikasi di banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat membutuhkan antara lain perbankan (misalnya komputerisasi online), perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi barang dan jasa, bisnis perkayuan dan lain-lain. 



BAB III
PENUTUP



3.1  Saran
Penggunaan VSAT memberikan keuntungan maksimal. VSAT memungkinkan perusahaan untuk melakukan ekspansi dengan sangat cepat tanpa terganggu kendala ketidaktersediaan jaringan infrastruktur telekomunikasi setempat. Jaringan VSAT sangat perlu dikembangkan dan dilakukan penerapan lebih lanjut untuk dapat semakin mempermudah pertelekomunikasian melalui satelit dalam berbagai aspek kehidupan dengan cepat dan menyeluruh.
3.2  Kesimpulan
Media satelit memiliki cakupan wilayah yang luas. Selain itu, pemasangannya mudah dan implementasinya singkat. Diperlukan waktu tidak lebih dari satu hari untuk instalasi antena beserta perangkatnya. Penggunaan satelit juga dapat meminimalisir gangguan eksternal karena tidak lagi dipengaruhi faktor jarak. Kalaupun terjadi, gangguan akan jauh lebih cepat diidentifikasi dan diatasi, dibandingkan pada jaringan teresterial.
VSAT merupakan solusi yang sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi aplikasi voice, data, audio maupun video, terutama pada daerah yang belum terjangkau transmisi terestrial.
Di samping itu, teknologi komunikasi dengan media satelit ini memiliki banyak kelebihan lain, di antaranya :
  1. Mampu mengintegrasikan jaringan seluruh wilayah (remote sites) secara terpusat (single manageable network)
  2. Mampu mengadaptasi perubahan jenis lalu lintas data, peralatan teknologi maupun jenis aplikasi layanan
  3. Mampu melakukan broadcasting data
  4. Mudah dalam maintenance, dan jika terjadi masalah dapat segera diatasi.
DAFTAR PUSTAKA



httpsigitkus.lecture.ub.ac.idp=1677                  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar