ABSTRAK
Sistem
komunikasi VSAT dalam kehidupan jaman sekarang ini sangat berkembang pesat
diantaranya dalam dunia telekomunikasi, karena di zaman yang sangat cept
berkembangannya ini membutuhkan komunikasi cepat dan lancar. Teknologi VSAT merupakan
teknologi telekomunikasi yang memanfaatkan satelit. VSAT atau Very Small
Aperture Terminal adalah teknologi sistem komunikasi satelit yang mempunyai
stasiun bumi dengan antena relatif kecil (0,6 – 2,4) meter, mudah dipindahkan,
dan mudah diinstalasi. Sistem komunikasi VSAT dalam kehidupan zaman sekarang
ini sangat berkembang pesat diantaranya dalam dunia telekomunikasi terutama
dunia pendidikan, usaha, perbankan yang membutuhkan komunikasi cepat dan lancar
dan tidak terhalang permasalahan jarak, dalam komunikasi VSAT bukan sesuatu hal
yang baru lagi, namum sistem komunikasi VSAT masih belum maksimal dikarenakan
faktor frekuensi antar terminal antena ke stasiun VSAT dikarenakan faktor cuaca
atau pun kondisi perubahan frekuensi.
Sebuah penyediaan layanan internet (Internet Service Provider) tentu ingin memberikan layanan kepada
pelanggan agar mendapatkan pelayanan dengan cepat, tangguh, efisien serta biaya
yang terjangkau. Saat ini VSAT sudah mulai digunakan sebagai terobosan baru
untuk memecahkan masalah kekurangan bandwidth
pada local loop. Namum
sistem komunikasi VSAT masih belum maksimal dikarenakan faktor frekuensi antar
terminal antena ke stasiun VSAT dikarenakan faktor cuaca atau pun kondisi
perbuahan frekuensi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebutuhan akan komunikasi semakin meningkat, informasi
yang dikirimkan sangat beragam dan tidak hanya suara melainkan berbentuk data,
suara dan gambar bergerak (video). Selai
itu kebutuhan komunikasi oline dan real tme saat ini seolah – olah sudah sangat dominan dikalngan masyarakat
luas, tidak hanya di rasakan di perkotaan saja bahkan di daerah terpencil
sekalipun komunikasi seolah olah sudah menjadi kenutuhan yang mutlak. Dengan
melihat kondisi geografis Indonesia yang bebentuk kepulauan dimana antar pulau
terpisahkan oleh lautan, maka diperlukan media komunikasi yang dapat mengatasi
masalah tersebut. Oleh karena itu teknologi satelut bisa dijadikan solusi untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi tersebut.
Di
Indonesia, penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi satelit VSAT
merupakan pilihan tepat, karena pulau -
pulau sulit dijangkau oleh teknologi komunikasi microwave
maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun
kabel tidak efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya
besar. Di samping itu, keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan
cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis.
VSAT
merupakan terminal satelit dengan diameter antena yang kecil. Pemakaian teknologi
VSAT tersebut sekarang sudah berkembang pesat dikalangan perusahaan –
perusahaan atau industri – industri khususnya untuk komunikasi telepon (voice)
, data , gambar (video).
Komunikasi
akan berjalan dengan baik jika ditunjang oleh infrastruktur yang baik dan juga
ditunjang oleh pengoperasian infrastruktur tersebut secara maksimal , efisien
dan efektif. Begitu juga pada teknologi VSAT , perangkat – perangkat VSAT
tersebut harus dioperasikan semaksimal mungkin sehingga menghasilkan komunikasi
yang baik.
1.2
Rumusan Masalah
·
Apa yang itu
jaringan VSAT?
·
Apa saja Perangkat
yang digunakam umtuk jaringan VSAT?
·
Bagaimana Konfigurasi
jaringan VSAT?
·
Bagaimana Prinsip kerja
jaringan VSAT?
·
Apa saja keunggulan
dan kelemahan jaringan VSAT?
1.3 Tujuan
·
Mengetahui pengertian jaringan VSAT.
·
Mengetahui perangkat perangkat yang digunakan dalam Jaringan VSAT.
·
Mengetahui Konfigurasi jaringan VSAT.
·
Mengetahui prinsip kerja jaringan VSAT .
·
Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari jaringan VSAT.
BAB II
ISI
2.1
Pengertian
Jaringan VSAT
Very Small Aperture Terminal (VSAT) adalah stasiun penerima
sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter antara
0,9 - 3,8 meter, yang
digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit. VSAT atau “Very
Small Aperture Terminal ” adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi dengan diameter yang sangat kecil.
Pada umumnya VSAT diletakan langsung di site pengguna. Seorang end
user VSAT memerlukan perangkat untuk menghubungkan komputernya dengan
antena luar yang mempunyai transceiver. Transceiver menerima
atau mengirim sinyal ke transponder satelit di angkasa. Satelit menerima sinyal
dari bumi, menguatkan dan mengirimkan kembali sinyal ke bumi.
Gambar
2.1 Topologi Jaringan VSAT
Teknologi VSAT pertama kali dikenal di
Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an. VSAT masuk pertama kali ke Indonesia
tahun 1989 seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta yang sangat
membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM (Automated Teller
Machine).
Keseluruhan jaringan VSAT ini dimonitor
dan dikendalikan oleh suatu Network Management System (NMS) yang
berlokasi di Hub Network Operations Center (NOC). Sampai saat ini VSAT
telah digunakan di lebih dari 120 negara dengan lebih dari 500.000 terminal
terpasang. Solusi komunikasi hemat biaya yang ditawarkan VSAT menjadi pilihan
berbagai sektor industri yang seringkali menghadapi kenyataan bahwa adopsi
teknologi akan diikuti dengan kebutuhan biaya yang lebih tinggi.
Fungsi
utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit
berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas
bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit
geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di
tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya yang dimungkinkan
karena mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi, dan mengikuti
perputaran bumi pada sumbunya.
Teknologi
VSAT merupakan solusi dengan cost efektif untuk hubungan jaringan
komunikasi independen dengan jumlah besar dengan site-site yang
tersebar. VSAT menawarkan value added service berbasis satelit seperti:
Internet, data, LAN, voice/fax dan dapat menyediakan jaringan
komunikasi private/public serta layanan multimedia.
2.2 Perangkat
Jaringan VSAT
·
Outdoor Unit (ODU)
ODU adalah sebuah transceiver
yang diletakkan ditempat terbuka sehingga dapat secara langsung menerima
sinyal dari satelit. ODU terdiri atas antena dan RadioFrequency Transmitter (RFT)
yang terdiri dari Low Noise Amplifier (LNA), Solid Stated Power
Amplifier (SSPA), Up/Down Converter.
Gambar 2.2 reflector dann SSPA
·
Antena
Antena berfungsi untuk
memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam
komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antena berbentuk parabola dengan
jenis antena offset. Fungsi antena pada komunikasi VSAT adalah sebagai
berikut :
Memancarkan gelombang radio RF dari
stasiun bumi ke satelit yang mana besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai
dengan 6,425 GHz.
Menerima gelombang
radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya dari 3,7 GHz
sampai dengan 4,2 GHz.
Gambar
2.3 Antenna VSAT
Bagian antena terdiri
atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran diameter piringan antena atau
dish VSAT berkisar antara 1,8 meter sampai 3,8 meter. Ukuran dish sebanding
dengan kemampuan antena untuk menguatkan sinyal.\
·
Low Noise Amplifiers (LNA)
LNA berfungsi
memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit melalui antena
dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar. Lemahnya
sinyal dari satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut :
Jauhnya letak
satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang lintasannya.
Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang
luas.
Untuk dapat memberikan
sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus memiliki noise temperatur
yang rendah dan mempunyai penguatan /gain yang cukup tinggi (Gain LNA
= 50 dB). LNA harus sanggup bekerja pada band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai
dengan 4,2 GHz (bandwidthnya 500 MHz).
·
Solid State Power
Amplifier (SSPA)
SSPA berfungsi untuk
memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA
ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar (transmite side) yang
merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Gega Hertz. Tujuan
penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi
5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication Equipment (GCE)
pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain antena akan
menghasilkan daya pancar (EIRP) yang dikehendaki ke satelit.
·
Up / Down Converter
Up
Converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate
frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya
sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link (5,925 – 6,425 GHz). Sedangkan down
converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7MHz –
4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency (IF) dengan frekuensi
center sebesar 70 MHz.
·
Indoor Unit (IDU)
Modem VSAT merupakan perangkat indoor
yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Modulasi
adalah proses penumpangan sinyal informasi ke dalam sinyal IF pembawa yang
dihasilkan oleh synthesizer. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52 MHz
sampai 88 MHz dengan frekuensi center 70 MHz. Sedangkan demodulasi adalah
proses memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal IF dan meneruskannya ke
perangkat terestrial yang ada.
2.3
Konfigurasi
Jaringan VSAT
Satelit
dapat mendukung satu-arah-arah atau menghubungkan dua antara dua stasiun bumi
(masing-masing disebut transmisi simpleks dan transmisi dupleks). Kebutuhan
komunikasi yang lebih kompleks juga dapat lebih diatasi dengan topologi jaringan yang digunakan. Dalam
jaringan v-sat ada beberapa konfigurasi yang digunakan yaitu Point to
Point, Point to Multi Point, Mesh Konfigurasi dan Star Konfigurasi.
- V-SAT TDMA
Vsat TDMA (
Time Division Multiple Acces) dalah teknologi transmisi digital yang
mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing
saluran, teknologi TDMA memiliki konfigurasi star dimana ada sebuah HUB Station
sebagai pengendali jaringan, keunggulan dari jaringan ini adalah biaya access
yang murah dibandingkan teknologi SCPC karena tidak memerlukan antena yang
besar pada remote, sedangkan kekurangannya adalah teknologi ini menggunakan
sistem bandwidth sharing sehingga dapat mengurangi kehandalan penyampaian
informasi. Contoh pengguna teknologi ini adalah perbankan, pemerintah,
perusahaan pembiayaan, kantor pos dan lain-lain. Jaringan VSAT yang paling banyak digunakan adalah jaringan bintang . Secara
umum untuk berbagai sistim satelit, jaringan bintang merupakan jaringan yang
paling feksibel dan sederhana. Model ini terdiri dari sejumlah stasiun
remote yang dihubungkan dengan stasiun hub melalui inbounk link ( dari stasiun
remote ke hub ) dan outbound link ( dari hub ke stasiun remote ).
Gambar 2.4 : Konfigurasi Jaringan TDMA
- Point to Point
Point to
Point pada jaringan v-sat menggunakan teknologi SCPC ( Single Channel Per
Carrier), keunggulan dari teknologi ini adalah kesetabilan akses karena
dedicated bandwidth, sedangkan kekurangannya adalah biaya sewa acces yang mahal
dan memerlukan antena remote yang besar. biasa digunakan sebagai backbone pada
komunikasi antar kantor pusat dan pabrik atau kantor cabang besar, Contoh
penggunaan konfigurasi ini adalah backbone pada jaringan selular, perusahaan
minyak, pertambangan dan lain lain.
Gambar 2.5 : Konfigurasi
Jaringan Point to Point
- Point to Multipoint
Point to
multi point menggunakan teknologi TDM/TDMA ataupun SCPC dan biasanya
memiliki konfigurasi berbentuk mesh dan star. Teknologi ini memungkinkan
komunikasi antara satu titik dengan titik lainnya. Contoh pengguna teknologi
ini adalah perbankan, pemerintah, perusahaan pembiayaan, kantor pos dan
lain-lain.
Gambar 2.6 : Konfigurasi
Jaringan Point to Multipoint
- SCPC Plus atau Bandwidth Sharing
Teknologi
ini adalah pengembangan dari teknologi point to multipoint dan TDMA dimana
jaringan SCPC dipakai sebagai bandwidth sharing, keunggulannya adalah dapat
memaksimalkan penggunaan bandwidth. Contoh pengguna teknologi ini adalah
perusahaan minyak, kelapa sawit, dll
Gambar 2.7 : Konfigurasi Jaringan SCPC Plus
2.4
Prinsip Kerja Jaringan VSAT
-
Proses Transmisi Sinyal Satelit
1.
Data yang akan ditransmisikan dari
perangkat remote/user, terlebih dahulu memasuki modem. ini bertujuan untuk
mentranslasikan gelombang frekuensi informasi ke dalam gelombang lain pada
frekuensi yang lebih tinggi untuk dibawa ke media transmisi.
2.
Setelah data tersebut dimodulasi,
selanjutnya akan memasuki perangkat yang disebut RFT ( RF Transceiver) atau
driver. Dalam RFT ini terdapat Up dan Down Converter. Up Converter ini
berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari frekwensi menengah IF (Intermediate
Frequency) menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency). Down converter adalah kebalikan
dari up converter.
3.
Proses selanjutnya adalah memasuki
SSPA (Solid State Power Amplifier) yang berfungsi sama dengan HPA yaitu untuk
memperkuat sinyal RF agar dapat diterima oleh satelit.
4.
Sinyal masuk ke dalam feedhorn,
sinyal dari feedhorn dipantulkan ke satelit dengan antena.
-
Proses Receive Sinyal Satelit
1.
Antena menerima sinyal dari satelit, sinyal
yang diterima antena kemudian dipantulkan ke feedhorn.
2.
Dari Feedhorn, sinyal diteruskan
memasuki LNA (Low Noise Amplifier).
3.
Dari LNA sinyal diteruskan memasuki
Down Converter yang berfungsi untuk mentranslasikan sinyal RF menjadi sinyal
IF.
4.
Setelah memasuki Down Converter,
maka sinyal IF memasuki perangkat modem untuk melakukan proses demodulasi.
5.
Informasi yang sudah terpisah dari
sinyal carrier kemudian diteruskan ke perangkat user seperti Router ,
Multiplexer, dan sebagainya.
Teknologi
VSAT memanfaatkan sistem satelit komunikasi geostasioner. Di Indonesia
menggunakan satelit Palapa yang bekerja pada pita frekuensi C yaitu 3,7- 4,2
GHz untuk frekuensi downlink dan 5,925 GHz untuk frekuensi uplink . Satelit
tersebut memiliki 24 transponder, 12 transponder berpolarisasi vertikal, dan 12
transponder 36 MHz. Frekuensi Kerja Jaringan VSAT. Sistem VSAT
bekerja dengan adanya satelit dan stasiun bumi. Satelit yang digunakan oleh
VSAT adalah satelit geostasioner. Satelit ini selalu berada di tempat
yang sama, sejalan dengan putaran bumi pada sumbunya. VSAT menggunakan
komunikasi radio frekuensi (RF) dua arah yang disebut uplink dan downlink.
RF yang dipancarkan oleh stasiun VSAT ke satelit disebut uplink, dan
sebaliknya RF yang dipancarkan oleh satelit ke stasiun VSAT disebut Downlink.
Secara
sederhana, sebuah stasiun bumi menerima dan mengirimkan data ke satelit
komunikasi, berbeda dengan antena parabola yang digunakan hanya untuk menerima
siaran televisi via satelit. Selanjutnya, data tersebut dikirimkan ke sebuah
stasiun bumi lainnya. Tipe komunikasi seperti ini dikenal dengan nama point-to-point.
Tapi sebuah stasiun bumi juga dapat mengirimkan data satelit untuk
diteruskan ke beberapa stasiun bumi lainnya sekaligus. Tipe komunikasi seperti
ini dikenal dengan point-to-multipoint.
2.5
Keunggulan Dan Kelemahan Jaringan VSAT
a.
Kelebihan
jaringan VSAT
Teknologi VSAT memiliki beberapa kelebihan di antaranya :
1. Tidak
mengalami penurunan kecepatan bila jalur sibuk dan rute komplek
2. Mengurangi
waktu tunda pada saat transsmisi berlangsung
3.
Secara umum komunikasi
antara satelit dengan VAT tidak pernah mengalami kegagalan
4. Dapat
menjangkau daerah luas (nasional, regional dan internasional).
5. VSAT
sangat cocok digunakan di tempat – tempat terpencil, khususnya yang masih
belum tersedia saluran telepon. Ini dikarenakan teknologi VSAT tidak
memiliki batas wilayah kabel, namun lebih berupa topografi alam agar bias
berhubungan dengan satelit.
b.
Kekurangan
jaringan VSAT
Disamping kelebihannya, VSAT juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu :
1. Biaya
investasi perangkat keras dari VSAT masih sangat mahal
2. Delay
inherent. Cara kerja VSAT pada dasarnya dilakukan melalui dua kali
pencaran, dari VSAT ke hub station dan dari HUB station ke VSAT yang dituju
untuksatu kali pancaran dibutuhkan waktu 0,5 detik. Dengan demikian,
komunikasi lewat jaringan VSAT ada delay inherent sebesar 0.5 detik. Oleh
karena itu jika VSAT di gunakan untuk komunikasi suara akan terasa
kelambatannya dan memungkinkan terjadinya tabrakan.
3. Memakan
tempat terutama untuk piringannya.
4. Performasi
teknologi VSAT terpengaruh pada beberapa hal. Seperti cuaca, gelombang liar,
hujan meteor, dan sonoutage
Dengan
teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau di Indonesia akan
menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah, karena tidak terhalangi lautan
maupun topografi bumi. Murah, karena jauh atau dekat biayanya sama. Pemanfaatan
untuk Internet dan ISDN (Integrated Services Digital Network) juga akan
menjadi lebih optimal dan murah. Kelebihan VSAT dibandingkan saluran kabel,
selain lebih murah biayanya, juga andal, dengan bandwidth lebar dan
sistem transmisi paket data. VSAT juga berfungsi sebagai substitusi atau
pengganti line telepon dan gelombang mikro (microwave). Kemampuan VSAT
dalam transfer data, suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang
lebar. Dengan memanfaatkan teknik kompresi yang baik, gambar dan suara semakin
mudah ditransfer dengan biaya murah.
Teknologi
VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah telekomunikasi di banyak industri dan
bisnis. Bidang bisnis yang sangat membutuhkan antara lain perbankan (misalnya
komputerisasi online), perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi
barang dan jasa, bisnis perkayuan dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1
Saran
Penggunaan
VSAT memberikan keuntungan maksimal. VSAT memungkinkan perusahaan untuk
melakukan ekspansi dengan sangat cepat tanpa terganggu kendala
ketidaktersediaan jaringan infrastruktur telekomunikasi setempat. Jaringan VSAT sangat perlu dikembangkan dan dilakukan
penerapan lebih lanjut untuk dapat semakin mempermudah pertelekomunikasian
melalui satelit dalam berbagai aspek kehidupan dengan cepat dan menyeluruh.
3.2
Kesimpulan
Media satelit memiliki cakupan
wilayah yang luas. Selain itu, pemasangannya mudah dan implementasinya singkat.
Diperlukan waktu tidak lebih dari satu hari untuk instalasi antena beserta
perangkatnya. Penggunaan satelit juga dapat meminimalisir gangguan eksternal
karena tidak lagi dipengaruhi faktor jarak. Kalaupun terjadi, gangguan akan
jauh lebih cepat diidentifikasi dan diatasi, dibandingkan pada jaringan
teresterial.
VSAT merupakan solusi yang sangat
tepat untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi aplikasi voice, data, audio
maupun video, terutama pada daerah yang belum terjangkau transmisi terestrial.
Di samping itu, teknologi
komunikasi dengan media satelit ini memiliki banyak kelebihan lain, di
antaranya :
- Mampu mengintegrasikan jaringan seluruh wilayah (remote sites) secara terpusat (single manageable network)
- Mampu mengadaptasi perubahan jenis lalu lintas data, peralatan teknologi maupun jenis aplikasi layanan
- Mampu melakukan broadcasting data
- Mudah dalam maintenance, dan jika
terjadi masalah dapat segera diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
httpsigitkus.lecture.ub.ac.idp=1677
Tidak ada komentar:
Posting Komentar